Dunia Obat dan Makanan terus berkembang, mengikuti arah perkembangan dunia, ilmu pengetahuan, dan juga teknologi yang akhir-akhir ini menjadi dirigen dalam membawa gerbong disrupsi di berbagai bidang kehidupan. BPOM sebagai Instansi Pemerintah yang diberikan amanah dalam mengawal keamanan Obat dan Makanan sudah selayaknya dan seharusnya juga berubah, bertransormasi menjadi organisasi yang adaptif dan agile dengan berbagai perubahan tersebut. Meskipun demikian, perubahan yang dilakukan BPOM tetap harus berada dalam koridor yang benar. Pakem ilmiah sebagai ciri dari scientific and evidence-based organization harus tetap di pegang erat, begitu juga tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia juga tidak boleh terlepas dari sasaran yang harus dicapai BPOM. Selain itu, dalam era ekonomi saat ini, BPOM juga harus bisa menjelma menjadi sebuah Instansi yang mampu berkontribusi dan mendukung pertumbuhan Industri Obat dan Makanan di Indonesia, dan bahkan mendorong peningkatan daya siang agar mampu berbicara banyak di level global.

Untuk mendorong agar BPOM mampu bertransformasi, berubah menghadapi perubahan zaman, maka SDM merupakan faktor utama dan pertama yang harus disiapkan. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan dan menghasilkan SDM BPOM yang tangguh dan kompeten, salah satunya melalui kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dalam pengembangan SDM Pengawasan Obat dan Makanan. Pada tanggal 17 Oktober 2022, telah dilakukan pembahasan kolaborasi dalam Pengembangan SDM Pengawasan Obat dan Makanan antara PPSDM POM dengan Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Hadir dalam pertemuan, Bapak I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, S.Si, Apt, MPPM selaku Kepala PPSDM POM, Bapak Sukriadi Darma, S.Si.,Apt.,S.H. selaku Kepala BBPOM di Bandung, didampingi pegawai dari PPSDM POM dan BBPOM di Bandung. Sedangkan dari Sekolah Farmasi ITB dihadiri oleh Prof. apt. I Ketut Adnyana, Ph.D selaku Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. Dr. apt. Elfahmi selaku Wakil Dekan Akademik SF ITB, dan Dr. apt. Lia Amalia selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya SF ITB, beserta jajaran. Kolaborasi antara PPSDM POM dengan Sekolah Farmasi ITB akan memperkuat kerjasama yang selama ini telah terbangun antara ITB dengan BPOM.

Sekolah Farmasi ITB dengan 75 tahun kiprahnya dalam Pendidikan Farmasi di Indonesia, serta pengalaman dalam pengembangan ilmu Farmasi diharapkan dapat membantu BPOM dalam mengembangkan SDM, dan menghasilkan global expert dalam pengawasan Obat dan Makanan. Dalam diskusi, PPSDM POM maupun Sekolah Farmasi ITB memiliki semangat dan sudut pandang yang sama untuk mendorong peningkatan kualitas dunia Farmasi di Indonesia melalui pembangunan SDM yang terlibat didalamnya. Berbagai program direncanakan akan dilakukan bersama dalam peningkatan kompetensi SDM Pengawasan Obat dan Makanan, antara lain Webinar, Short Course, Pelatihan, Fasilitasi Pelatihan di Luar Negeri, maupun Pendidikan Formal melalui program Magister (S2) dan Doktor (S3). Selain itu, program kerjasama yang selama ini telah terlaksana, seperti program PKPA bagi mahasiswa profesi Apoteker Sekolah Farmasi ITB di BPOM dapat terus dilaksanakan, dan dikembangkan.

Integrasi dan kolaborasi dalam pengembangan SDM Pengawasan Obat dan Makanan akan terus dilakukan oleh PPSDM POM untuk menghasilkan global expert di BPOM. Seluruh potensi di internal BPOM, maupun eksternal BPOM melalui jejaring kerja dan kolaborasi harus terus dioptimalkan untuk mendukung program pengembangan kompetensi SDM BPOM.